Sunday, March 24, 2024

STAY ; Ramada Encore by Wyndham Kuala Lumpur

                                                            source ; wyndhamhotels.com


dari banyaknya hotel yang pernah saya datangi, tidak banyak hotel yang saya ingin kembali ke sana. bukan karena tidak nyaman, karena kalo tidak nyaman sudah pasti saya pindah hotel begitu tenaga saya sudah kembali dan tidak terlalu berharap ada uang refund, dan itu kejadian 2 kali waktu saya di George Town. 

tetapi untuk hotel yang membuat saya terkesan, biasanya saya akan balik lagi ke sana. bahkan ada beberapa hotel yang saya terus nginep di sana setiap kali saya harus berkunjung ke kota tersebut. 

salah satu hotel yang meninggalkan kesan baik di dalam hati saya adalah Ramada Encore by Wyndham yang terletak di daerah china town kuala lumpur ini. 

hotel ini terletak di atas bukit seberang terminal bus pudu sentraal di jalan pudu lama. hari itu kami baru sampai di hotel hampir jam 1 dini hari karena kami memilih transit 8 jam di singapur. ga lagi deh saya transit di atas 3 jam. capek banget :))) tapi akan ada 1 postingan khusus yang membahas kenapa kami berdua memilih untuk transit 8 jam di singapur. 

bapak driver maxim yang mengantarkan kami ke hotel dari KL sentraal tiba di depan hotel, dan ada 1 orang mas mas india yang langsung menyapa kami dengan ramah dan membantu kami mengangkat koper. how a great hospitality.

kami sampai di lobby hotel yang tidak terlalu luas tetapi cukup mewah dengan penggunaan material marmer yang dominan tetapi tetap terasa hangat dengan rak buku dan ruang duduk tepat di samping meja marmer resepsionis. seorang mbak mbak melayu yang keliatan cukup muda menyapa kami dengan ramah dalam bahasa melayu, memproses check-in kami dengan bahasa inggris yang lancar karena kami berdua berbicara dalam bahasa inggris. saya tuh bingung lho pakai bahasa melayu itu gimana, daripada salah penempatan lebih baik saya menggunakan bahasa inggris yang memang betul betul kami kuasai. 


 setelah proses check-in selesai dan kami menerima kartu kunci, kami diantar menuju kamar kami di lantai 5. sebuah kamar deluxe king yang terletak di pojok depan bangunan. malam itu kami mendapat pemandangan malam yang indah karena 2 sisi kamar kami yang menghadap kota dindingnya berupa kaca dari lantai sampai langit langit, yang juga disertai dengan gorden tebal berwarna gelap yang bisa menghalangi cahaya matahari siang saat kami istirahat siang sambil main HP sampai ketiduran pulang dari jalan jalan ke petaling street sampai ke kwai chai hong. 

dengan ukuran kamar yang sangat lega, lantai yang dilapisi parket berwarna gelap dan langit langit yang tidak terlalu tinggi, kamar ini menjadi terasa sangat hangat untuk kunjungan ke kuala lumpur kami saat itu. 

letaknya yang bersebrangan dengan terminal bus pudu sentraal membuat kami tidak terlalu sulit untuk mencari makanan halal. kalau ingin makan, kami tinggal jalan sedikit ke arah petaling street dan kami akan menemukan banyak sekali makanan halal di warung warung amak di daerah samping hotel angkasa. jika sore sampai malam, saya selalu makan burger Ramli yang legendaris itu. untuk pencinta makanan vegan, ada restoran india vegan tepat di samping hotel.  

kamar yang kami tempati juga menyediakan kulkas kecil yang sangat berguna untuk kami berdua dalam menyimpan air mineral dan makanan makanan yang memang suka kami beli dalam porsi lebih kalau kalau kami ingin makan lagi. seperti burger Ramli yang kami beli untuk makan malam dan sarapan keesokan harinya. 

 
di samping TV, ada sebuah meja dan kursi kerja yang menghadap jendela. di atasnya disediakan pemanas air dengan teh, gula, kopi, krimer dalam bentuk sachet seperti di hotel pada umumya. saat menginap di hotel ini, saya minta untuk dibawakan setrika dan alasnya dan permintaan saya ini dipenuhi tanpa ada tambahan biaya. 

bagian terbaik dari kamar hotel kami adalah kamar mandinya. sebuah kamar mandi full marmer dengan luasan yang nyaman, kloset duduk dan bidet, bilik mandi dengan dinding kaca yang hampir menyentuh langit langit dan wastafel yang kacanya ada lampunya dan bisa dinyalakan secara touch screen.   

jika hotel kami ini memiliki kekurangan, saya pikir satu satunya kekurangannya adalah letaknya yang terlalu dekat dengan tempat ibadah. saat itu kami masih belum benar benar tau cara mengatasi rasa tidak nyaman dalam beribadah saat traveling, jadi kami saat itu benar benar bingung membangun fokus saat berdzikir. 

jika ada kesempatan, ingin rasanya kami mencoba menginap di wyndham hotel yang lain karena pengalaman kami menginap di hotel ini yang menyenangkan :) 


terima kasih sudah membaca. 
sampai bertemu di postingan selanjutnya ya. 
semua foto diambil dari halaman resmi wydham hotels karena file di HP saya ilang semua HAHAHAHA. 

Friday, March 22, 2024

Singapore Day-3 ; Lau Pa Sat

 


hari ketiga kunjungan saya ke Singapur bulan februari lalu itu sebenernya waktunya ga banyak. kami hanya sempat ke lau pa sat pagi pagi dan ke bedok untuk ke toko ABC dan kemudian harus segera ke Changi untuk kembali ke Balikpapan. 

setelah check out hotel dan naik bus, sampailah kami di lau pa sat dari balestier. lau pa sat ini sebenernya sudah dekat dengan telok ayer, tapi masih sebelahan sama raffles place, jadilah lau pa sat ini historical bulding yang di kelilingi oleh pencakar langit di segala sisi. 

tidak banyak tenants yang buka pagi itu, karena memang lau pa sat ini seperti kantin makan siang (jika tidak memilih makan di maxwell food centre) dan open space dengan asap sate yang berjejer di sebelah kiri saat jalan samping starbucks itu yang ditutup kalau malam. 

pagi itu kami memutuskan untuk minum milo c (baca : milo si) dengan es batu dan sepotong sandwich dan duduk di depan stall chicken rice yang uncle-nya persiapan ga selesai selesai. ga salah juga sih, si uncle emang buka siang dan kami datang kepagian. 

kami berputar putar di area iconic ini dan setelah merasa cukup berkeliling, kami memutuskan untuk ke toko ABC yang di bedok karena yang di queens street lagi temporary closed

setelah sedikit tersasar dan banyak drama, sampailah kami di toko ABC bedok yang kalo saya pikir pikir sebenernya cukup mirip sama fair price yang ada di tanjong rhu. tapi yasudahlah, habis beli cokelat kami langsung bertolak ke changi naik MRT yang harus naik tangga itu. jadi ya MRT rasa LRT gitu deeeeh. 

nyampe changi kami langsung ke terminal 1 untuk makan chicken rice di staff canteen (dan ternyata itu adalah kunjungan terakhir kami untuk makan dengan rasa chicken rice yang super enak, karena untuk kunjungan kami selanjutnya rasanya udah beda) dan segera masuk ke gate 15 untuk kembali ke balikpapan. 

tidak banyak waktu, tapi rasanya menyenangkan sekali memulai kembali perjalanan ke luar negeri :) 

see you soon, singapur. 

semoga saya bisa jadi PR Holder ya. amin..     


Singapore Day-2 ; Library@Orchard

 


hari kedua kami di Singapura ini sebenernya banyak nyasarnya makanya tidak banyak tempat yang kami kunjungi. pagi itu kami sarapan di Whampoa Market, kemudian mengunjungi Merlion Park dengan turun di halte Esplanade, tersasar di stasiun MRT Raffles Place, menaiki kereta bawah tanah itu menuju stasiun MRT Garden by The Bay yang terletak di ujung dunia padahal kami hanya ingin mengunjungi Supertree Grove, berangkat ke Orchard Road untuk ke Orchard Gateaway, berjalan jalan di China Town untuk membeli Counterpain dan pulang kembali ke Hotel kemudian menangis karena kecapean. setelah selesai menangis, kami menghabiskan uang sekitar $50 untuk pesan Subway di aplikasi Grab. 

kira kira begitulah rekap hari kedua kami di Singapura. dari semua tempat yang kami kunjungi, saya mengingat jelas betapa senangnya saya berada di Library@Orchard ini, sebuah perpustakaan yang terletak di lantai 3 Orchard Getaway yang bisa kita datangi melalui eskalator yang terletak di agak belakang mall. 

lantai 1 perpustakaan ini berisi buku buku fiksi, dan di lantai 2 berisi banyak section buku, tetapi yang paling saya suka adalah section people, karena banyak sekali buku buku tentang self dev & leadership yang menarik untuk dibaca. 

karena minat baca warga yang tinggi, agak sulit menemukan tempat kosong yang nyaman untuk membaca. banyak yang datang ke sini dengan membawa laptop, untuk bekerja ataupun mengerjakan tugas kuliah. walau banyak orang, suasana di sini tidak terlalu berisik karena setiap orang sibuk dengan bacaan masing masing. 

di pintu depan, ada vending machine yang menjual jus jeruk yang enak sekali. jika saya punya cukup waktu mungkin saya akan datang lagi ke perpustakaan ini dengan membawa laptop seperti kebanyakan singaporean yang mengunjungi tempat ini. amin. 

Singapore Day-1 ; Jewel!

 


Jujur yah, awalnya tuh saya nggak ngebanyangin kalau right after pandemic saya tuh akan ke singapore. waktu itu saya mikirnya Surabaya, Bali atau Semarang. mengingat deviden tahunan saya ngga’ cukup untuk dipake keluar negeri. kalaupun ke luar negeri, saya tuh mikirnya akan berkunjung ke negara negara eksotis kayak Jepang atau UK. i am in love with old city like Oxford yang vibes wow-aku-ingin-terus-belajar nya tuh kenceng. ga kebayang singapur sama sekali. 

tetapi pandemic membuat saya menjadi rajin main hape berujung stress sendiri. saya pengen ke singapur! saya penasaran dengan Jewel Changi Airport karena banyak yang posting di IG. sebuah curug indoor yang digadang gadang terindah di dunia. uwow. 

waktu itu saya sama Faizah sudah bikin jalan panjang menuju curug indoor ini. mulai dari naik bus dari Bontang ke Balikpapan, flight BPN - CGK sampai flight CGK - SIN. capek? pasti. karena transitnya lama dan jalannya sungguh memutar. 

tetapi akhir tahun 2022 membuat saya berinvestasi pada banyak hal (yang pada akhirnya fail semua tapi saya jadi bisa build everything beyond because i learn a lot) dan menjadi sangat sibuk. sampai akhirnya muncul semua berita kalau Scoot Airlines membuka penerbangan langsung dari Balikpapan ke Singapore, dengan waktu tempuh 2 jam 30 menit. 

singkat cerita, akhir bulan februari saya ke singapore berdua sama Faizah. hanya membawa masing masing 1 koper kabin karena kita membeli tiket tanpa bagasi. 

hari itu cuaca cerah dan saya landing kecepetan di Changi. karena kecepetan akhirnya pesawat kami parkir di terminal 3 paling ujung, padahal awalnya pesawat dijadwalkan untuk parkir di terminal 1. 

setelah landing perjalanan kami di mulai. jam 2 siang, kami berjalan menuju gate imigrasi yang jauh banget dari dari garbarata. memang kami berdua sudah menyiapkan diri untuk banyak berjalan kaki, CUMA GA NYANGKA AJA KALO LANDING UDAH JALAN JAUH! 

alhamdulillah, imigrasi tidak antri dan kami yang sudah mengisi aplikasi MyICA pun tidak mengalami kesulitan yang signifikan saat melewati petugas imigrasi. 


dari terminal 3, kami naik sky train menuju terminal 1 karena kami akan makan di staff canteen. kabar bahwa di staff canteen Changi terminal 1 ada Hainan Chicken Rice enak dan halal sudah sampai ke telinga saya. 

di check in area, kami menuju row 13/14, lurus dan menemukan sign staff canteen. turun lift ke B1 dan memang rasanya juara sih.





habis makan baru deh ke Jewel. memang di Jewel lagi ada exhibition disney 100  gitu, jadi banyak banget orang dan susah banget untuk dapetin foto bagus. but it is what it is. ternyata area Jewel ini ngga terlalu luas, dan untuk ukuran sebuah mall, Jewel ini cukup nyaman dan tidak berisik. 

setelah foto foto di Jewel, kita naik MRT ke hotel kita yang ada di Novena, tepatnya di Balestier Road. naik MRT dari Changi turun di Tanah Merah, pindah jalur hijau dan turun di Bugis. 

dari Bugis, kami naik bus nomor 145 dan turun di halte dekat hotel.



habis magrib, kami ingin ke Esplanade untuk nonton spectra. tapi sore itu kita nyasar dan baru berada di halte yang benar ketika di area Mount Alvernia Hospital. jadi dari MAH naik bus ke Esplanade. 

terlambat sih nonton Spectra, cuma not bad lah. Merlion Fountain ternyata cantik banget kalo malam. hari itu pertama kalinya saya main ke Merlion malam malam. seneng deh. 





setelah selesai nonton Spectra kami lanjut pulang ke hotel. 

See You at Day 2! 

XOXO,